Indonesia Sudah Mampu Memproduksi Apa Saja, Lalu Kenapa Harus Impor Baju Seragam ??
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Direktur Industri Tekstil, Kulit dan Alas Kaki, Kemenperin, Elis Masitoh heran dan bingung koq masih ada institusi pemerintah yang mengimpor pakaian seragam.
‘’Seharusnya impor baju seragam tidak perlu lagi. Pasalnya di Indonesia semua produk sudah bisa diproduksi. Bahkan pakaian seragam militer sudah mampu membanjiri pasar internasional,’’ kata Elis nmembuka obrolan dengan wartawan di ruang kerjanya kemarin.
Pakaian seragam tentara dan polisi buatan Indonesia, katanya sudah menembus pasar Jerman, Swiss, Rusia dan Philippina yang merupakan kostumer baru dari perusahaan garmen Sritex.
‘’Pokoknya, khusus pakaian seragam tentara dan polisi banyak deh negara lain yang sudah menjadi buyer kita,’’ tambahnya.
Dalam pertemuan di ruang kerjanya, Elis memajang sejumlah produk dalam negeri yang sudah menjadi unggulan, baik di pasar dalam negeri maupun di pasar ekspor.
Elis memperlihatkan sepatu, boneka, sarung tangan, jilbab, kaos, jok kursi dan karpet yang semuanya produk nasional. Bahkan taplak meja kerjanya terbuat dari kulit asli.
‘’Ini kulit asli buatan pengrajin kulit dari Yogya,’’ kata Elis menunjuk taplak meja kerja dan meja tamu.
‘’Industri dalam negeri sudah mampu memproduksi apa saja sehingga lokal tak gentar lagi,’’ tambahnya.
Tentang boneka katanya, National Aeronautics and Space Administration (NASA), Jawatan Sipil Federal Amerika Serikat, sudah mengorder boneka dari Indonesia. Produsennya berada di Sukabumi. Ditanya apakah bahan bakunya masih impor atau lokal, dikatakan, kalau kain seluruhnya buatan lokal, tapi benang masih campur lokal dan impor.
Akan halnya sepatu, Elis menyebut, sektor ini mengalami pertumbuhan yang signifikan. Investasinya selama periode 2020-2021 tumbuh 119,4 persen dimana keadaan ini mampu menyedot sebanyak 30.000 tenaga kerja sementara ekspor alas kaki naik sekitar 36 persen.
Global
Investasi tersebut katanya didominasi perusahaan yang memproduksi sepatu brand global. Disebut misalnya, Nike telah menambah produksi di Indonesia 100 juta pasang per tahun dan ditargetkan tahun 2030, produksi Nike di Indonesia akan menyamai produksi di Vietnam. Demikian juga perusahaan lain seperti Adidas, katanya, sangat tertarik untuk inves di Indonesia. Sekitar 65 persen dari produk sepatu itu khusus meladeni pasar ekspor dan 35 persen untuk mengisi pasar dalam negeri.
Ditanya apa alasan investor asing tertarik inves di Indonesia, dikatakan karena Indonesia berhasil dalam menangani kasus corona covid-19. Soal politik menurutnya, bagi investor asing tidak ada masalah dengan alasan suhu[politik itu hanya memanas 5 tahun sekali.
Tentang pertumbuhan industri TPT, katanya tahun 2021 masih negatif, Namun perkembangan secara triwulanannya terus membaik demikian juga secara YoY.
Ekspor juga mengalami kenaikan yang cukup signifikan (32,5%) terutama didorong oleh pakaian jadi dan benang.. Investasi juga mengalami kenaikan dari sisi industri tekstil maupun pakaian jadi 6,78%
Utilisasi Produksi juga telah membaik dengan kembalinya tingkat utilisasi ke masa sebelum pandemic di 60-80%. (sabar)