Site icon TubasMedia.com

Indonesia Sudah Mampu Lepas dari Ketergantungan Impor Komponen Mobil

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Produksi bus buatan Indonesia bakal diekspor ke Bangladesh sebanyak 1.034 bus melalui Pabrik Karoseri CV Laksana yang bermarkas di Ungaran, Jawa Tengah.

Industri karoseri Indonesia memang sudah terbilang maju, namun belum bisa membuat mesin kendaraan sendiri. Lantas kapan Indonesia bisa membuat mesin sendiri?

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Harjanto mengatakan, pihaknya pun saat ini masih mendorong industri transportasi di Indonesia tak sebatas merakit kendaraan, namun bisa membuat mesin sendiri.

Cara yang mereka lakukan adalah dengan melarang impor kendaraan bekas ke Indonesia.

“Ya kita mendorong misalnya contoh kita nggak kasih lagi orang mau impor truk bekas masuk supaya apa, supaya industri itu di dalam negeri maju,” katanya katanya di Jakarta, Senin (26/6/2018).

Dia mengatakan kini komponen seperti mesin kendaraan memang masih mengandalkan pabrikan.

“Semua karoseri bus yang di dalam negeri kan rata-rata dibuat di dalam negeri. Kecuali sasis dan engine itu kan dibuat oleh pabrikan, misalnya ada bus merek Hino atau Mitsubishi atau Mercedes-Benz,” jelasnya.

Meski demikian, dia mengatakan untuk komponen lain, Indonesia sudah mampu lepas dari ketergantungan impor.

“Tapi untuk body beberapa produsen dalam negeri sudah bisa mensuplai, mungkin catnya juga sudah produksi dalam negeri dan sebagainya, interior juga sudah lokal, sudah dikerjakan dalam negeri,” tambahnya. (sabar)

Exit mobile version