JAKARTA, (tubasmedia.com) – Indonesia melepas ekspor perdana kopi Boyolali, Toraja, dan Bajawa Flores ke Hamburg, Jerman, 4 Maret 2021. Ekspor kopi ini dinilai akan memberikan dampak positif bagi para petani kopi di Indonesia. Ada tiga varian kopi Indonesia yang diekspor ke Jerman yang akan meramaikan pasar kopi di Jerman.
Melalui Wakil Menteri Luar Negeri Indonesia, Mahendra Siregar, secara simbolis melepas ekspor perdana 1,5 ton kopi Boyolali, Toraja, dan Flores Bajawa ke Hamburg, Jerman. Bekerja sama dengan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Hamburg, ekspor ini jadi bukti konkret upaya diplomasi ekonomi untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi nasional, khususnya melalui diplomasi kopi di Jerman.
Ekspor perdana ini juga semakin menegaskan upaya Indonesia dalam mendorong ekspor kopi berkualitas dan berkelanjutan. Indonesia adalah salah satu produsen kopi terbesar di dunia. Sementara Jerman sendiri adalah pengimpor terbesar biji kopi di Eropa. Diharapkan kopi Indonesia juga akan meramaikan pasar negara-negara Uni Eropa lainnya.
“Konsumen kopi di Jerman dan Uni Eropa sangat menghargai specialty coffee dan memiliki komitmen kuat terhadap perkebunan kopi yang sustainable, traceable, serta mengimplementasikan fair trade,” ujar Mahendra.
Duta Besar RI di Berlin, Arif Havas Oegroseno mengapresiasi upaya promosi ini dan menyebut bahwa ini akan memicu perdagangan langsung kopi dari produsen di Indonesia dengan importir dari Jerman. Saat ini, Indonesia menempati peringkat ke-9 eksportir kopi ke Jerman dengan hanya 1,78% dari pasar kopi Jerman.
“Ekspor 1,5 ton ini adalah langkah awal penetrasi agresif kopi Indonesia ke pasar Jerman. Saya targetkan ke depannya kita bisa ekspor 60 ribu ton kopi langsung ke Jerman,” terang Havas.
Pelepasan kopi Indonesia ke Jerman merupakan puncak dari kegiatan diplomasi kopi yang intensif dilakukan sejak tahun 2020 melalui berbagai kegiatan.
Konjen RI Hamburg, Ardian Wicaksono mengatakan bahwa suksesnya ekspor perdana kopi Boyolali, Toraja, dan Flores Bajawa ke Hamburg menegaskan bahwa kopi Indonesia “tidak kalah rasanya dari varian kopi dari negara-negara lain.”
“Diplomasi kopi akan terus menjadi narasi kami dalam memperluas jejaring, membangun mitra bisnis, dan memperdalam persahabatan dengan pelaku bisnis dan diaspora Indonesia di luar negeri. Cerita kopi dari Hamburg ini adalah suatu langkah awal dari perjalanan panjang menjadikan produk Indonesia mendunia dan mendorong pelaku usaha kecil dan menengah Go Global,” ujar Ardian.(ris)