Inalum Harus Jatuh ke Pelukan Indonesia

Loading

Laporan: Redaksi

Menteri Perindustrian MS Hidayat

Menteri Perindustrian MS Hidayat

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Kemenperin mengupayakan pengambilalihan PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum), karena waktu pengambil alihan tinggal beberapa bulan lagi. Kalau belum selesai negoisasi akan diadakan arbitrase.

Menteri Perindustrian MS Hidayat mengatakan Inalum harus jatuh kepelukan Indonesia dengan cara apapun. “Kemungkinan selesai, kalau tidak sampai tidak selesai, secara fisik kami meminta nanti berdasarkan master agreement. Tanggal 1 November 2013, itu sudah beralih proyeknya ke Indonesia,” ucap Hidayat di kantornya, kemarin.

Indonesia, menurut Hidayat, menempuh jalur arbitrase jika penyelesaian negosiasi Inalum dengan konsorsium Jepang tidak kunjung selesai. “Dan kita bisa menyelesaikannya melalui pihak ketiga, yaitu arbitrase,” ungkapnya.

Pasalnya, Indonesia tetap bersikukuh dengan nilai buku sebelum revaluasi. Meskipun pihak Jepang mempunyai pandangan penjualan Inalum berdasarkan revaluasi aset.

Padahal revaluasi aset tidak ada penambahan investasi. Bahkan saran Badan Pengawas Keuangan dan Pembanggunan (BPKP) nilai buku berdasarkan sebelum revaluasi.

“Kami tetap bersikukuh melalui nilai buku,sesuai dengan master agreement dan Jepang masih berusaha menggunakan nilai pasar. Dia telah memasukkan angka,kita belum ketemu. Pihak Jepang,saya tidak mau menyebutkan angkanya karena masih dalam perundingan,” jelas Hidayat. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS