Site icon TubasMedia.com

IKM di Ceper Dikembangkan Jadi Sektor Unggulan Pengecoran Logam

Loading

3

LOGAM CEPER – Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kementerian Perindustrian Gati Wibawaningsih meninjau pabrik pembuatan penutup gorong-gorong yang merupakan salah satu produk buatan IKM logam Ceper di Klaten, Jawa Tengah.-tubasmedia.com/ist

 

KLATEN, (tubasmedia.com) – Kementerian Perindustrian bertekad mengembangkan industri kecil dan menengah (IKM) logam di Ceper, Klaten, Jawa Tengah agar lebih berdaya saing dan memiliki akses pasar yang luas.

Hal ini sesuai rencana kerja tahun 2017 yang menetapkan IKM logam Ceper sebagai salah satu sentra yang diprioritaskan dalam pembinaannya, selain IKM logam di Tegal dan Pekalongan.

“Kami akan menjalankan program dan kebijakan strategis serta menggandeng pihak terkait sehingga IKM logam Ceper dapat meraih mimpinya menjadi industri unggulan di bidang pengecoran logam,” kata Dirjen IKM Kemenperin Gati Wibawaningsih pada Focus Group Discussion dengan tema Sinergi Membangun IKM Ceper di Klaten, Jawa Tengah, Selasa (15/11).

Saat ini terdapat 300 unit usaha di sentra IKM logam Ceper dengan kemampuan produksi sebesar 3.000 ton per bulan dan serapan tenaga kerja mencapai 3.200 orang.

“Dengan potensi tersebut, eksistensi mereka harus tetap dijaga dan terus didukung sehingga dapat lebih berkembang,” tegas Gati.

Untuk peningkatan daya saing produk IKM logam Ceper, salah satu kegiatan yang difokuskan pada tahun depan adalah pemenuhan standar melalui sertifikasi SNI dan pelaksanaan bimbingan teknis dalam pembuatan blok rem komposit.

“Karena selama ini mereka telah menjadi bagian dari pengembangan industri kereta api nasional melalui penyediaan berbagai komponen seperti blok rem,” ungkapnya.

Sejak tahun 1990-an, PT Industri Kereta Api (INKA) dan PT Kereta Api Indonesia (KAI) telah bermitra dengan Koperasi Batur Jaya yang menaungi sebanyak 165 IKM logam Ceper untuk menyalurkan produk komponen kereta api. Selain itu, sekitar enam IKM lainnya berhasil menembus pasar secara mandiri untuk memasok langsung kebutuhan komponen PT.INKA.

“Omset yang berputar pada tahun 2015 mencapai Rp 22,5 miliar dan diharapkan dengan kerja sama yang semakin sinergis dengan kedua BUMN tersebut, omsetnya makin meningkat dari tahun ke tahun,” tutur Gati.

Ke depan, tidak hanya memasok komponen ke INKA dan KAI, IKM logam Ceper juga ditargetkan dapat bersinergi dengan industri lain untuk meraih pasar potensial yang lebih besar. (ril/sabar)

 

Exit mobile version