History Of Life

Oleh: Fauzi Aziz

Fauzi Aziz

JANGAN sekali-kali meninggalkan sejarah (Jasmerah). Begitu pidato Bung Karno, presiden RI pertama pada suatu kesempatan. Memahami sejarah, baik secara tersurat dan tersirat, sangatlah penting. Tidak sekedar kita tahu peristiwa apa yang terjadi kala itu. Tetapi sejarah juga pada dirinya kalau ditulis secara obyektif dan jujur, ada seonggok nilai yang bisa dijadikan catatan inspiratif dan motivatif untuk melangkah di masa kini mau pun di masa yang akan datang.

Oleh sebab itu, history of life dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara menjadi penuh makna bagi kita yang tidak semuanya ikut langsung merasakan tatkala peristiwa yang bernilai sejarah itu terjadi di zamannya.

Sebagai bangsa Indonesia, rasanya kita patut tahu sejarah kemerdekaan Indonesia, sejarah kejayaan Majapahit, sejarah Perang Diponegoro, G30S PKI, dan lain-lain. Begitu pula di bidang ekonomi, diupayakan agar kita bisa memahami sepak terjangnya VOC dalam dunia perdagangan pada zaman penjajahan. Tidak kalah penting mempelajari sejarah tentang kisah sukses para wirausahawan nasional pada zamannya. Misal Karkam dan Markam, Rahman Tamim, Dasaat, Hasyim Ning, dan lain-lain.

Semuanya itu pada dasarnya adalah history of life. Suka tidak suka rasanya penting bagi kita orang dewasa, para generasi muda dan anak-anak dianjurkan untuk belajar sejarah. Caranya tidak harus menjadi mahasiswa jurusan sejarah, tetapi bisa dengan cara membaca buku-buku sejarah yang sekarang ini banyak dijual di toko-toko buku atau ditulis dalam website.

Sejarah kita pelajari untuk berbagai keperluan, dari hanya ingin sekadar tahu, sampai ke tingkat yang lebih tinggi yaitu mempelajari sebab musababnya atau mencari setitik peristiwa yang bisa memberikan inspirasi dan motivasi untuk melangkah ke depan. Nilai yang bersifat kebaikan biasanya banyak terekam dalam setiap peristiwa sejarah.

Begitu juga nilai-nilai yang dianggap tidak baik saat peristiwa sejarah itu terjadi. Bahkan sebagai klimaksnya dalam peristiwa sejarah tertentu dapat kita temukan pengakuan jujur dari pelaku sejarah tentang apa yang seharusnya dilakukan ketika peristiwa itu apakah bentuknya penyesalan atau yang lain agar peristiwa yang sama tidak terjadi di masa yang akan datang, terutama untuk hal-hal yang bisa merusak tatanan hidup dan kehidupan.

Sosok Koruptor

History of life yang bersifat individual ketokohan dalam konteks kekinian, juga sudah mulai banyak ditulis. Tujuan penulisan dan alasannya juga pasti beragam, dari yang bersifat obyektif sampai yang bersifat subyektif. Mudah-mudahan semuanya itu mengandung unsur nilai kesejarahan, bukan sekedar untuk keperluan promosi picisan karena tokoh bersangkutan mau nyapres atau apa.

Opini ini justru berharap ada sosok koruptor yang sudah terbukti dan menjalani hukuman dan kemudian bebas, untuk membuat catatan peristiwa sejarah singkat tentang mengapa dirinya menjadi koruptor. Dituangkan dalam alur tulisan yang lengkap dan mendalam mengapa yang tadinya orang baik-baik sampai kemudian hidupnya terjerembab dalam kehidupan yang nista dan merugikan bagi dirinya, keluarga inti dan keluarga besarnya.

Buku ini bukan sekedar untuk menjadi media “pembelaan”, tapi benar-benar true story yang mempunyai nilai history of life. Ditulisnya sejak lahir sampai kemudian di dalam karir hidupnya bisa terjerembab ke dalam lembah korupsi. History of life yang mempunyai nilai pendidikan agar para pembaca bisa mengerti betul makna kehidupan sehingga setiap orang yang membacanya tahu dan memahami kalau orang berbuat salah apa akibatnya dan kalau selalu berbuat baik apa manfaatnya.

Jika ada yang berani menuliskannya dengan tulus dan tujuannya adalah untuk maksud yang baik dan mulia serta bernilai edukatif, buku history of life bertema “pertobatan” para koruptor rasanya akan bisa menjadi best seller. Yakinlah, buku tentang history of life bertema pencegahan korupsi akan banyak membantu tugas lembaga penegak hukum, seperti Polri, Kejagung dan KPK.

Ada baiknya KPK bisa mengambil inisiasi untuk menerbitkan sebuah buku bertema history of life tentang korupsi. Buku ini bisa menjadi instrumen pelengkap bagi upaya pencegahan dan pemberantasan korupsi di negeri ini. Pendek kata, segala upaya harus kita lakukan jangan sampai korupsi menjadi endemi di negara kita. ***