Hendardi: Kapolda DIY dan Pangdam Diponegoro Diduga Terlibat
Laporan: Redaksi

ilustrasi
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Setara Institute menilai pencopotan Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Pangdam IV Diponegoro, merupakan langkah yang tepat bagi penanganan kasus penyerangan Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
“Karena kemungkinan mereka juga akan menjadi terperiksa sesuai prinsip tanggungjawab komando,” ujar Ketua Setara Institute, Hendardi melalui keterangan pers yang diterima redaksi Minggu.
Hendardi melanjutkan, meski positif pencopotan ini menyiratkan dan petanda kesadaran petinggi Polri dan TNI bahwa mereka berdua diduga turut terlibat. “Setidaknya dua pimpinan itu lalai untuk mencegah terjadinya kejahatan,” ujarnya.
Untuk memastikan akuntabilitas dan transparansi penyidikan dan pemeriksaan maka memperluas keterlibatan pihak eksternal TNI dalam penyidikan menjadi semakin urgen. “Selain itu, yang utama adalah bagaiman kasus ini bisa disidang di peradilan umum,” tandasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pada pasca terungkapnya kasus penyerangan di Lapas Cebongan, Mabes Polri melakukan mutasi dengan menganti Brigjen Sabat Rahardjo dari jabatannya sebagai Kapolda DI Yogyakarta. Setelah Mabes Polri melakukan mutasi, TNI juga mengikuti dengan melakukan mutasi dengan menganti Mayjend Hardiono Saroso sebagai Pangdam IV Diponegoro.
Pencopotan keduanya diduga kuat merupakan imbas dari kasus penyerangan Lapas Cebongan pada 23 Maret lalu. Seperti diketahui, 11 anggota Kopassus dari group 2 Kartosuro melakukan penyerangan ke Lapas Cebongan, Sleman, Yogyakarta.
Aksi tersebut dilakukan untuk mencari empat pelaku pembunuhan seorang anggota TNI bernama Serka Heru Santoso, yang tewas pada 19 Maret di Hugo’s Cafe, Yogyakarta. Empat pelaku tersebut juga terlibat dalam kasus pembacokan mantan anggota Kopassus bernama Sertu Sriyono pada 20 Maret.
Merasa kehormatan dan atas nama jiwa korsa, 11 anggota Kopassus itu pun menuntut aksi balas dendam. Akibatnya, empat pelaku pembunuhan anggota TNI yankni Hendrik Angel Sahetapi alias Deki (31); Yohanes Juan Manbait (38); Gameliel Yermianto Rohi Riwu alias Adi (29); dan Adrianus Candra Galaja alias Dedi (33), tewas ditembak di Lapas Cebongan.(sabar)