Hati-hati Membeli Bank Mutiara
Laporan: Redaksi

Ilustrasi
JAKARTA. (TubasMedia.Com) – Wakil Ketua DPR Pramono Anung meminta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) berhati-hati terhadap penawaran Yawadwipa Companies untuk membeli PT Bank Mutiara Tbk. “Ini entitas perusahaan baru yang kami tidak tahu siapa di belakangnya,” kata Pramono saat ditemui di gedung DPR.
Pramono meyakini ada orang di internal Bank Mutiara yang membocorkan harga penjualan. Yamadwipa sudah menyatakan minatnya untuk membeli Bank Mutiara dengan harga US$ 750 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun. Angka ini setara dengan dana yang dikucurkan oleh Lembaga Penjamin Simpanan pada 2008. “Harus diwaspadai apakah ini pencucian uang,” pinta Pramono.
Pemerintah diminta untuk melihat siapa orang yang berada di balik perusahaan ini. Pramono menilai orang tidak mungkin tiba-tiba punya uang sebanyak ini. Dia menduga, pembelian bank ini merupakan pesanan pemain dalam negeri. “Ada pihak yang tahu Bank Mutiara itu bank bagus,” katanya.
Pramono mengakui, dia mendapat laporan bank ini memang akan dijual. Namun, yang mengherankan, angka penjualan yang sama dengan penawaran. Pramono menduga pemilik Yamadwipa merupakan pihak yang memiliki akses ekonomi dan politik. Menurut dia, tidak mungkin seorang saudagar kaya membeli bank ini dengan motif bisnis murni. “Timing-nya tidak tepat untuk menjual,” ujarnya. (red/sis)