Harga Bawang Putih Meroket 100 Persen
SENGKANG, (tubasmedia.com) – Harga bawang putih di Kabupaten Wajo, Sulsel, meroket sebesar 100 persen. Melonjaknya harga komoditas tersebut berdampak pada operasional rumah makan yang harus beririt, khususnya terkait bumbu-bumbu masak yang banyak menggunakan bawang putih.
Amir, salah satu pengusaha rumah makan di Kecamatan Tempe, mengeluhkan kenaikan harga bawang putih yang sangat tinggi. Ia pun terpaksa mengurangi pemakaian bawang putih untuk beragam menu jualannya, semisal bumbu mi pangsit.
“Bisa tidak dikurangi tapi harga per porsinya harus naik, cuma takut tidak ada yang beli. Jadi ya bumbu yang dikurangi, kalau tidak begitu rugi,” kata Amir kepada pers, Selasa (18/2/2020).
Ia berharap pemerintah bisa segera menstabilkan harga bawang putih. Saat ini harga komoditas tersebut di pasar-pasar lingkup Kabupaten Wajo mencapai Rp60.000 per kg. Padahal, harga normalnya berkisar Rp27.000-Rp30.000 per kg.
Kabid Pengembangan Perdagangan dan Kemetrologian Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Wajo, Andi Sahar, membenarkan adanya lonjakan harga bawang putih. Hal itu merujuk hasil survei di sejumlah pasar pada Februari 2020.
“Di Pasar Mini Tokampu kita temui bawang putih sampai Rp60.000 per kg. Padahal sebelumnya cuma setengahnya, Rp30.000 per kg,” ujarnya
Dia menambahkan naiknya dua kali lipat bumbu dapur tersebut dikarenakan kurangnya pasokan bawang putih dari Kabupaten Enrekang. “Sekarang kan lagi musim hujan, bawang putih cepat bonyok dan busuk. Sementara permintaan banyak,” tuturnya.
Selain bawang putih, Sahar menyebut beberapa bumbu dapur lain juga menunjukkan peningkatan harga. Namun tidak sesignifikan kenaikan harga bawang putih yang mencapai 100 persen. (red)