Harga Anjlok, Petani Buang Buah Naga ke Sungai
BANYUWANGI, (tubasmedia.com) – Buah Naga di Banyuwangi dibuang petani ke sungai karena harganya anjlok. Harga buah naga di Banyuwangi berkisar Rp 1.500 hingga Rp 2.000 per kg. Petani membuang buah naga ke sungai, sebagai bentuk protes terhadap anjloknya harga buah naga tersebut.
Hari candra setyawan (29), warga Dusun Silirbaru Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran Banyuwangi mengaku, anjloknya buah naga di Banyuwangi membuat dirinya merugi.
“Terpaksa saya buang ke sungai karena memang tidak laku. Dijual pun juga tidak nutut dengan ongkos petani,” ujarnya kepada wartawan, Senin (21/1/2019).
Kegiatan membuang buah naga itu, kata Hari, dilakukannya untuk kali kedua. “Ini bentuk protes kami karena buah naga dari Banyuwangi tidak laku dipasarkan. Kemarin kita buang 100 kilo. Ini lebih banyak lagi. Hampir 200 kilogram,” tambahnya.
Anjloknya harga buah naga juga dialami di wilayah lain di Banyuwangi. Salah satunya di Dusun Resomulyo, Desa Genteng Wetan, Kecamatan Genteng Banyuwangi. Para petani enggan memanen buah naga, dan mempersilahkan masyarakat untuk memetik sendiri buah naga di kebunnya.
“Silakan kalau mau ambil sendiri di kebun. Gratis. Harga tidak nutup dengan ongkos petik,” ujar Ukri.
Ukri mengaku, saat ini tidak ada pengepul yang datang untuk membeli buah naga yang di tanamnya. Dibandingkan dengan ongkos petik, buah naga seperti tidak memiliki arti dan harga.
“Ongkos metik Rp 75 ribu per orang butuh 3 orang. Pokoknya rugi sudah pak,” tambahnya.
Anjloknya buah naga ini sudah terjadi selama 2 minggu. Menurut Ukri, petani baru bisa untung jika harga buah naga bisa di atas Rp 6.500/kg.
“Kalau harga di atas Rp 6.500 itu sudah untung kita. Tapi kalau sudah di bawah itu ya rugi,” terang Ukri. (red)