Guru-guru se-Indonesia Tolak Program Makan Siang Gratis…Ini Alasannya…

Loading

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Federasi Serikat Guru Indonesia (FSGI) menolak rencana Prabowo – Gibran pangkas dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) demi makan siang gratis.

Rencana itu dinilai sangat berdampak terhadap biaya pendidikan di sekolah – sekolah terutama pengeluaran gaji bagi guru honorer. Apalagi rata – rata di Indonesia gaji guru honorer sangat jauh dari UMR yang ada di setiap kota.

FSGI pun menyebut rencana itu dapat merugikan guru honorer dengan memotong sebagian Dana BOS yang sebelumnya digunakan untuk kebutuhan gaji mereka.

Retno Listyarti, Ketua Dewan Pakar FSGI, menegaskan bahwa Dana BOS selama ini telah digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan, termasuk gaji guru honorer dan karyawan sekolah.

Menurutnya, dana BOS merupakan program pemerintah Indonesia yang memberikan bantuan keuangan kepada sekolah-sekolah di seluruh Indonesia, baik negeri maupun swasta.

Selama beberapa tahun terakhir, Dana BOS telah menjadi penopang utama pendidikan di banyak sekolah di seluruh negeri.

Dana ini tidak hanya digunakan untuk mendukung gaji guru, tetapi juga untuk memenuhi kebutuhan belajar-mengajar seperti buku, kertas, dan alat tulis kantor yang sangat penting.

Selain itu, Dana BOS juga digunakan untuk menutupi biaya listrik, air, dan perawatan gedung sekolah.

Dengan demikian, peran penting Dana BOS dalam memastikan kelancaran operasional sekolah tidak bisa diremehkan.

Menurut Retno Listyarti, usulan Ketua TKD Prabowo-Gibran DKI Jakarta yang akan menggunakan dana BOS afirmasi untuk pembiayaan program makan siang gratis setiap hari di sekolah adalah wujud ketidakberpihakan pada layanan pendidikan yang adil dan berkualitas.

Masyarakat pun angkat bicara, menilai bahwa rencana program Prabowo-Gibran menuai ketidaksetujuan. Bahkan salah satu netizen mengatakan rencana tersebut akan menjadi beban selama lima tahun ke depan.

“Idenya mudah muncul. Tapi tidak berfikir bagaimana ke depan program itu bisa dilaksanakan atau tidak,” ucap @ayosemangat12 .

“Program yang telah terlanjur terucap akan jadi beban dalam 5 tahun ke depan,” timpal @masgah_.

“Korbankan pendidikan dan tenaga pendidik demi program nggak jelas,” ujar @patta_tobo. (sabar)

CATEGORIES
TAGS