Site icon TubasMedia.com

Gati: Pengelolaan IKM Bukan Kacau Tapi Tumpang Tindih

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

DI WORKSHOP – Sekjen Kementerian Perindustrian Ansari Bukhari (kiri), Direktur Wilayah II Ditken IKM, Gati Wibawaningsih (tengah) dan Kepala BP KIMI, Arianto Sagala (kanan), saat istarahat pada Workshop Pendalaman Kebijakan Industri untuk Wartawan di Bandung. (tubasmedia.com/sabar hutasoit)

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Direktur Wilayah II, Ditjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Kemenperin, Gati Wibawaningsih tidak setuju disebut kalau pengelolaan IKM kacau sebagai akibat dari banyaknya nakhoda yang menakhodai IKM.

‘’Bukan kacau balau tapi tumpang tindih,’’ begitu kata Gati menjawab pertanyaan saat dirinya tampil menjadi nara sumber pada Workshop Pendalaman Kebijakan Industri untuk Wartawan di Bandung, Jumat silam.

Sebelumnya kepadanya dimintai komentar tentang pendapat yang menyebut pengelolaan IKM tidak focus bahkan kalau akibat banyaknya tanga yang manakhodai IKM. Deputi Kepala BPPT Bidang Pengkajian Kebijakan Teknologi, Tatang Akhmad Taufik sendiri membenarkan kekacauan tersebut.

Apa jadinya jika dalam satu kapal ada lebih dari satu nakhoda? Satu nakhoda minta layar dikembangkan, nakhoda lain minta putar haluan ke kiri dan nakhoda yang lain lagi, mungkin minta merapat sebentar ke dermaga terdekat. Perintah ganda tersebut, tentu malah mendatangkan kebingungan bagi awak kapal yang akan mengeksekusi perintah.

Sedikitnya tujuh kementerian/lembaga yang mendapat tugas menjadi pembina UMKM/IKM, yakni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Kementerian Riset dan Teknologi, Kementerian Koperasi dan UMKM, Kementerian Perdagangan, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), KementerianPerindustrian dan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Instansi pemerintah ini bergerak di bawah komando Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian.

Gati mengatakan bahwa sebaiknya masing-masing instasi yang terlibat mengelola industri kecil agar fokus pada sektornya masing-masing. Dia sebut misalnya Kemendag atau Kemendikbud sektor industri kecil apa saja yang ada di sana untuk dapat dikembangkan, biarlah mereka fokus. Demikian di instasi lainnya.

Dengan cara fokus itulah menurut Gati mengantasipasi terajdnya tumpang tindih pengelolaan industry dan usaha kecil menengah. (sabar)

Exit mobile version