Laporan: Redaksi

Menteri Perindustrian MS Hidayat
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah masih merevisi draf peraturan tentang mobil murah ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC). Padahal, aturan soal mobil murah ini sebelumnya direncanakan sudah terbit awal April 2013.
“Sudah ada di Menko, akan tetapi ada sedikit perubahan diredaksionalnya, bukan hal yang substantif,” jelas Menteri Perindustrian MS Hidayat, seusai menghadiri pembukaan Munas Asosiasi Pertekstilan Indonesia, di Jakarta.
Hidayat mengatakan, sebelumnya sudah ada lima menteri yang memberikan paraf pada draf peraturan tersebut, namun sebelum ditandatangani oleh presiden draf tersebut harus diperiksa terlebih dulu oleh menteri koordinator perekonomian.
“Menko melihat ada yang masih kurang tepat, namun saya tidak tahu pasti apa yang diubah,” ujar Hidayat. Diketahui, dalam peraturan soal mobil murah ramah lingkungan tersebut, salah satu poin yang dibahas adalah teknologi yang dipergunakan, yakni harus menerapkan sistem Euro II dan untuk konsumsi bahan bakar diharapkan tidak menggunakan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. Lainnya, adalah soal kandungan lokal yang akan dipergunakan sebanyak 55% dari target 80%.
Salah satu persyaratan LCGC lainnya adalah harus mengusung mesin di bawah 1.200 cc dengan konsumsi bahan bakar minimal 20- 22 km per liter. Sebelumnya, pengamat automotif LPEM Universitas Indonesia (UI) Riyanto menilai mobil murah ramah lingkungan ini akan laris di pasar. Sebab, pembeli potensial produk ini menurutnya adalah kalangan menengah yang jumlahnya kian meningkat. “Mereka adalah para pengguna motor yang ingin punya mobil. LCGC pilihannya,” kata Riyanto.
Namun, dia mengakui bahwa persoalan pilihan penggunaan bahan bakar dapat menghambat penjualan LCGC. Menurut dia, masyarakat kelas menengah terbiasa menggunakan bahan bakar bersubsidi jenis premium, dan diperkirakan bakal menolak kebijakan yang mewajibkan mobil ini menggunakan BBM nonsubsidi. “Harga mobil memang murah, namun kalau biaya operasionalnya mahal yasusah. Kalau jadi beli pun masyarakat akan tetap pakai premium,” kata dia. (sabar)