Site icon TubasMedia.com

Diperlukan Pemahaman Karakteristik Sosiokultural Lokal

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

SERTIFIKAT - Dekan Fakultas Psikologi USB Istiana Kuswardani (kanan) sedang menyerahkan sertifikat lokakarya kepada nara sumber Mochamad Widjanarko (tubas/istiana)

SURAKARTA, (TubasMedia.Com) – Psikologi Barat sebagai cikal bakal berkembangnya ilmu psikologi diakui sebagai acuan yang sampai saat ini masih digunakan untuk menganalisis permasalahan perilaku manusia. Akan tetapi ketidakmampuan teori Barat menjawab sejumlah permasalahan manusia menunjukkan diperlukan pemahaman tentang karakteristik sosiokultural tempat individu tinggal.

Meski begitu tetap diperlukan perbandingan dengan teori-teori sebelumnya (teori-teori Barat) untuk mencari kesamaan-kesamaan yang bersifat universal (ethics) sekaligus untuk menemukan pula perbedaan yang mencirikan karakter individu setempat (emics).

Visi Fakultas Psikologi Universitas Setia Budi adalah “Menjadi pusat penelitian dan pendidikan, serta penyebarluasan ilmu psikologi yang berbasis pada kearifan lokal (local wisdom) yang unggul dengan mengedepankan budi pekerti luhur”.

Menurut Dekan Fakultas Psikologi USB Istiana Kuswardani, MA, Psikolog, visi fakultas inilah yang semestinya tercermin dalam setiap kegiatan tridharma dan menjadi keunikan Fakultas Psikologi USB. Untuk lebih dapat dipahami dan diinternalisasi oleh setiap dosen di Fakultas Psikologi, maka diadakan kegiatan lokakarya psikologi indigenous dengan mengundang pakar yang telah banyak melakukan kajian di bidang ini. Tujuan diadakannya lokakarya untuk menambah wawasan dosen tetap mengenai psikologi indigenous (pribumi) untuk diimplementasikan di setiap kegiatan tridharma dosen.

Lokakarya digelar, belum lama ini, di Leko Resto, Fakultas Psikologi. Hadir sebagai nara sumber Mochamad Widjanarko, S.Psi., M.Si, staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muria Kudus dengan tema “Perkembangan Penelitian Indigenous dan Kearifan Lokal Jawa di Indonesia”. Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh dosen tetap fakultas Psikologi USB dan Wakil Rektor I USB Dra. Peni Pujiastuti, MS.

Mochamad Widjanarko menegaskan berdasarkan kajian literatur, para tokoh lokal di Jawa seperti Ronggowarsito dan Ki Ageng Suryomentaram yang mengkaji tentang ilmu jiwa ala Jawa sebetulnya sejaman dengan tokoh-tokoh psikologi modern seperti Freud dan Jung. Keunggulan konsep yang dikemukakan oleh para tokoh Psikologi modern adalah karena mereka memegang teguh konsep ilmiah yang bersifat positivistik, berbeda dengan para tokoh ilmu jiwa Jawa yang tidak mengedepankan konsep positivistik (terukur dan teramati secara objektif).

Oleh sebab itu jika psikologi pribumi khususnya Jawa ingin segera berkembang mengejar ketertinggalan psikologi Barat yang positivistik, maka para ilmuwan penggiat psikologi indigenous Jawa dapat mengawalinya dengan mengkaji latar belakang para tokoh tersebut, mengingat lahirnya suatu konsep tidak dapat dilepaskan dari pengalaman hidup dan perjalanan masing-masing tokoh. Beberapa tokoh yang direkomendasikan (selain 2 tokoh yang telah disebutkan) adalah Sultan Agung, Ki Hajar Dewantara, dan Sosrokartono (kakak RA. Kartini).

Dalam hal ini ilmuwan (termasuk pengajar/dosen) juga perlu menelusur dokumen-dokumen para ilmuwan lokal tersebut melalui penelitian, yang tentunya tidak hanya dilakukan dengan rekan sejawat tetapi juga dengan para mahasiswa (kaderisasi). Secara akademis, kajian Sejarah Aliran Psikologi hendaknya juga dapat “dihidupkan” kembali sehingga dapat dijadikan wadah mengkaji latar belakang munculnya konsep-konsep menurut sejumlah lokal.

Wakil Rektor I berharap Fakultas Psikologi dapat menjaga konsistensi dalam mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan sesuai dengan visi dan misinya hingga pada akhirnya mampu tampil sebagai bagian dari penyelenggara pendidikan tingi bidang psikologi di Indonesia yang memiliki ciri khas pengembangan kajian kearifan lokal Jawa. (istiana)

Exit mobile version