Dinkes Gelar Sosialisasi ASI Eksklusif
Laporan: Redaksi

ilustrasi
PROBOLINGGO, (TubasMedia.Com) – Dinkes bersama TP PKK Kota Probolinggo, pekan lalu, di RS Muh Saleh, menggelar sosialisasi pedoman persalinan aman serta pemberian air susu ibu (ASI) eksklusif. Hadir pada kesempatan itu Wali Kota H.M Buchori, Sekda dan SKPD di lingkungan Pemkot Probolinggo
Wali Kota menghimbau pemberian ASI eksklusif selama enam bulan di diartikan–rekomendasi WHO–bayi yang diberi air susu ibu tampa tambahan cairan lain (susu formula, air gula, madu, jeruk air dan lainnya) dan tambahan makanan lain (pisang, biskuit, bubur susu, nasi tim, nasi). ASI kandungan gizi terlengkap dari seluruh makanan yang ada sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi, mengandung unsur hidup dan kekebalan terhadap berbagai serangan penyakit.
Dalam prakteknya, tambah HM Buchori bayi dari usia dini sampai enam bulan, yang kadang diberikan cairan dan makanan hanya bersifat pengenalan dan bukan merupakan tambahan atau pengganti ASI, masih tetap dikategorikan sebagai pemberian ASI eksklusif enam bulan
Ketua TP PKK Hj.Rukmini Buchori mengatakan dari pengertian bebas pemberian ASI eksklusif enam bulan dan prakteknya (faktanya) pemberian ASI di Kota Probolinggo menurut laporan Dinkes tahun 2013 cakupannya baru mencapai 59,1%. Sedang Inisiasi Menyusui Dini (IMD) capaiannya baru sekitar 63,6 %.
Artinya dari 100 bayi yang dilahirkan di Kota Probolinggo hanya 62 bayi yang sempat melakukan IMD dan teru melanjutkan menyusui secara eksklusif sampai usia 6 bulan. “Dengan intervensi pentingnya ASI 6 bulan, 27 bayi yang tidak sempat melakukan IMD dapat menyusu secara eksklusif sampai 6 bulan,” katanya. (haroem)