Dikerjakan Asal-asalan Tanggul Baru Dibangun Jebol

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Diduga 50 persen pembangunan yang dikerjakan rekanan pemborong di Kabupaten Tasikmalaya, sejak beberapa tahun terakhir ini dinilai tidak sesuai harapan masyarakat terkait pelaksanaan pembangunan jalan, jembatan, pengairan dan rehab gedung sekolah dasar (SD) di daerah Kabupaten Tasikmalaya.

Semua itu membuat Bupati Tasikmalaya, H. U. Ruzhanul Ulum berang saat meninjau tanggul Cikidang yang jebol akibat meluapnya air Sungai Cikidang di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, belum lama ini.

Proyek pembangunan tanggul sepanjang 4,5 km di Kecamatan Sukaresik Tasikmalaya itu dibangun Provinsi Jabar dengan dana miliaran rupiah, dinilai dikerjakan asal-asalan. Bupati menuduh, jebolnya tanggul yang baru saja selesai dikerjakan rekanan pemborong diduga dikerjakan tidak sesuai dengan bestek dan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy harus bertanggung jawab.

Pembangunan tanggul di sepanjang aliran sungai Citanduy dan Cikidang itu, diharapkan dapat mengatasi banjir yang selama ini kerap melanda wilayah tersebut. Akibat pembangunannya diduga asal-asalan, menyebabkan tanggul yang baru saja dibangun jadi jebol dan menyebabkan banjir.

“Hasil tinjauan di lapangan bersama warga dan petugas dinas terkait, diduga tanggul ini tidak menggunakan bahan (material), yang telah ditentukan sesuai rencana bangunan (RB) dan bestek, ” kata H. U. Ruzhanul Ulum dengan nada kesal. Dia meneilai pembangunan tanggul melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citanduy sepanjang 4,3 KM itu tidak dikerjakan secara profesional oleh pemborong.

Padahal proyek tanggul irigasi tersebut, baru selesai pengerjaannya Agustus 2012. Fungsinya untuk mengantisipasi banjir, tapi kalau dibangunnya se¬perti ini ya jebol dan menimbulkan banjir. Akibat jebolnya tanggul Cikidang, ratusan rumah dan puluhan hektar lahan pertanian terendam banjir. Meski tidak menimbulkan korban jiwa, namun jebolnya tanggul itu mengakibatkan kerugian materi hingga ratusan juta rupiah. (hakri/dadang)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS