JAKARTA, (tubasmedia.com)- Komjen Budi Gunawan dicalon Presiden Joko Widodo sebagai calon tunggal Kapori. Surat pemberitahuan penunjukkan tersebut sudah diserahkan ke DPR pada 9 Januari 2015. Bersamaan pengajuan Budi Gunawan, Jokowi juga memberhentikan Kapolri Jendral Sutarman.
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membenarkan adanya surat penunjukkan Budi Gunawan dari Presiden Jokowi. “Iya, benar,” kata Andi dalam pesan singkat, Sabtu (10/1/2015).
Andi menjelaskan Presiden tidak melibatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) dalam pemilihan calon Kapolri. “Presiden hanya menerima rekomendasi Kompolnas seperti yang tercantum dalam Undang-Undang nomor 2 tahun 2002 tentang kepolisian” katanya jelasnya.
Komisioner Kompolnas Edi Hasibuan mengungkapkan ada lima nama yang awalnya disodorkan oleh Kompolnas kepada Presiden. Kelima nama itu adalah Kabareskrim Komisaris Jenderal Suhardi Alius, Kepala Lemdikpol Komisaris Jenderal Budi Gunawan, Irwasum Komjen Dwi Priyatno, Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, dan Kabaharkam Komjen Putut Eko Bayuseno. Seluruhnya telah menjalani proses penelusuran rekam jejak.
“Penunjukan Budi Gunawan sebagai Kapolri, menurut Kompolnas itu sepenuhnya adalah kewenangan presiden. Dan itu bagian dari pertimbangan dan rekomendasi Kompolnas kepada presiden,” jelasnya Budi Gunawan saat ini menjabat sebagai kepala lembaga pendidikan Polri. Budi Gunawan pernah menjadi ajudan presiden Megawati Soekarnoputri dan Kapolda Bali.
Budi juga pernah mengikuti seleksi calon Kapolri pada 2013 untuk menggantikan posisi Jenderal (Purn) Timur Pradopo. Budi harus merelakan posisi Kapolri ke-20 kepada Sutarman yang juga mantan ajudan Presiden Abdurrahman Wahid. (siswoyo)