JAKARTA, (tubasmedia.com) – Peluncuran Danantara yang digadang-gadang sebagai pengelola investasi triliunan rupiah justru mendapat respons negatif dari pasar.
Banyak pihak mempertanyakan transparansi, bisnis model, hingga visi-misi dari proyek ini.
Ekonom yang juga Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran Ferry Latuhihin, dalam wawancaranya di kanal YouTube Narasi News Room menilai bahwa keraguan pasar terhadap Danantara berakar pada ketidakjelasan konsep dan strategi bisnisnya.
“Pasar merespons negatif karena bisnis modelnya tidak jelas, bisnis plannya tidak jelas, visi misinya tidak jelas,” ujar Ferry.
Menurutnya, kepercayaan investor tidak bisa diperoleh hanya dengan janji manis tanpa fondasi yang kuat.
Apalagi, ada faktor politik yang berpotensi mempengaruhi kredibilitas proyek ini.
“Begitu figur yang dipasang adalah terkait dengan politik dan sejarah BUMN adalah sejarah ‘sapi perah’, siapa yang percaya, bos?” tambahnya.
Pernyataan tersebut merujuk pada sejarah panjang Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang kerap dijadikan alat kepentingan politik, sehingga membuat banyak pihak semakin skeptis terhadap keberlanjutan dan kredibilitas Danantara.(sabar)