Site icon TubasMedia.com

Curhat Sejumlah Pengemudi Taksi

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Terus terang, kami tidak akan pernah menantang kebijakan pemerintah asal kebijakan itu dibarengi dengan tindakan-tindakan yang memihak pada kepentingan nasional dan pemerintah harus jujur memenuhi apa saja yang dijanjikan kepada rakyat.

Kalimat itu diucapkan sekelompok pengemudi taksi yang ditemui TubasMedia.Com secara terpisah di Jakarta, Kamis. Sebelumnya kepada para pengemudi taksi itu ditanyakan apa reaksi mereka terhadap rencana pemerintah yang akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

‘’Kami akan tetap menolak kenaikan itu karena akan menyengsarakan rakyat dan rencana kenaikan ini tidak sesuai dengan apa yang pernah dijanjika n pemerintah,’’ kata para pengemudi tersebut.

Mereka mengaku sadar kalau kebijakan menaikkan harga BBM mungkin tidak bisa lagi dihindari dan mereka sadar pula kalau kebijakan itu sudah melalui penelitian yang mendalam oleh para ahli.

Hanya saja kata mereka serentak, kebijakan menaikkan harga BBM tidak diikuti tindakan memberantas korupsi bahkan pemerintah tidak melakukannya secara total malah terkesan tebang pilih.

Banyak kasus korupsi yang tidak tuntas. Mereka menyebut satu persatu seperti kasus Bank Century, cek pelawat, Gayus Tambunan hingga wisma atlet dan Hambalang. ‘’Kenapa pemerintah tidak menuntaskan semua kasus ini. Apa sulitnya ?,’’ tanya mereka.

Selanjutnya para pengemudi taksi yang menolak menyebut nama dan menghindar saat difoto mengatakan kasus yang melibatkan tersangka Nazaruddin sangat aneh. Kenapa ? Nama-nama yan disebut-sebut di pengadilan koq tidak dipanggil hakim atau jaksa untuk dikonfrontir dengan keterangan saksi-saksi.

Yang aneh lagi menurut mereka adalah bantahan Angelina Sondakh yang mengaku belum punya blackberry. ‘’Kenapa hakim mau menerima begitu saja pengakuan seorang Angelina,’’ tanya mereka. ‘’Dalam backberry itu kan tersimpan segunung bukti yang bisa menyeret banyak petinggi, harusnya hakim memaksa Angelina mengakuinya,’’ sambung mereka.

‘’Maaf ya, kami ini orang-orang bodoh tak mengerti hukum dan politik. Tapi sebagai orang totol, kami tidak yakin kalau ibu Angelina itu tidak terlibat bahkan Anas Urbaningrum juga sebaiknya diperiksa dan bila perlu segera ditangkap jangan dilindungi. Kalau itu dilakukan Presiden SBY, kami kira seluruh rakyat Indonesia akan tetap menayangi SBY. Tapai kalau tidak, jangan diharap,’’ kata mereka serentak.

Masalah yang demikian itulah menurut para pengemudi taksi membuktikan bahwa pemerintah tidak konsiten mengelola negeri ini. Di satu pihak harga BBM dinaikkan tapi di lain pihak tidak tegas menangkap para koruptor. ‘’Buat apa koruptor itu dilindungi, apakah karena satu partai. Sikat saja, demi kepentingan nasional, jangan demi kepentingan partai,’’ kata mereka. (sabar)

Exit mobile version