Site icon TubasMedia.com

CPIN Terima Kredit 400 Juta USD

Loading

201114-angga-3-ekbiks

JAKARTA, (tubasmedia.com) – PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), produsen pakan ternak di Indonesia, anak ayam usia sehari (DOC) dan ayam olahan, terima fasilitas kredit sindikasi setara US$ 400 juta yang diberikan oleh 15 lembaga keuangan.

Fasilitas kredit tersebut akan digunakan untuk mendukung rencana pertumbuhan perusahaan di seluruh aspek bisnisnya. Sebanyak 15 Bank yang memberikan pinjaman tersebut adalah Citi Indonesia; PT Bank ANZ Indonesia; PT Bank Central Asia, Tbk; PT Bank CIMB Niaga Tbk; PT Bank DBS Indonesia; Bank Mandiri; Sumitomo Mitsui Banking Corporation, Singapore Branch / PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia; Rabobank Hong Kong; PT. Bank Mizuho Indonesia; PT. Bank CTBC Indonesia; Aozora Asia Pacific Finance Limited; Chang Hwa Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch; First Commercial Bank, Ltd., Singapore Branch; Land Bank of Taiwan, Singapore Branch dan Hua Nan Commercial Bank.

Director Charoen Pokphand Indonesia, Ong Mei Sian mengatakan, fasilitas kredit ini merupakan pinjaman sindikasi keempat yang diterima CPIN pasca Krisis Keuangan Asia 1997 dan menjadi bukti pengakuan kreditur terhadap CPIN sebagai perusahaan dengan sejarah kinerja yang luar biasa, serta memiliki potensi pertumbuhan ke depan yang sangat prospektif.

Fasilitas pinjaman setara US$ 400 juta ini adalah unsecured basis (tidak ada aset perusahaan yang dijaminkan) yang terdiri dari US$ 200 juta dan Rp 2,4 triliun, serta meliputi 2 tahapan yakni fasilitas pinjaman berjangka 5 tahun sebesar US$ 75 juta dan Rp 900 miliar dan fasilitas kredit bergulir 5 tahun sebesar US$ 125 juta dan Rp 1,5 triliun.

Denominasi fasilitas dalam mata uang USD dan rupiah dilakukan untuk menjaga komposisi portofolio (50:50) yang seimbang dalam keseluruhan portofolio utang perusahaan. Optimasi campuran komposisi mata uang akan membantu mengurangi biaya bunga yang dibebankan serta untuk memberikan perlindungan terhadap fluktuasi nilai rupiah.

“Pinjaman sindikasi baru ini akan digunakan untuk mengamankan sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan untuk ekspansi bisnis secara keseluruhan dalam beberapa tahun ke depan. Pinjaman ini juga untuk mendukung kebutuhan modal kerja sehingga ke depannya akan semakin mampu meningkatkan fleksibilitas operasional dan keuangan perusahaan. Pasca transaksi, perusahaan tetap memiliki struktur permodalan yang sangat baik serta rasio keuangan yang kuat,” katanya di Jakarta, Kamis (20/11).

CPIN adalah perusahaan pakan ternak terbesar dengan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar di setiap lini bisnisnya. Saat ini CPIN meraih pangsa pasar sebesar 36% di pakan ternak, 35% di DOC, dan 66% di ayam olahan. Fasilitas produksi yang dimiliki oleh CIPN tersebar di beberapa daerah di Indonesia. (angga)

Exit mobile version