CPIN Terima Kredit 400 Juta USD
Denominasi fasilitas dalam mata uang USD dan rupiah dilakukan untuk menjaga komposisi portofolio (50:50) yang seimbang dalam keseluruhan portofolio utang perusahaan. Optimasi campuran komposisi mata uang akan membantu mengurangi biaya bunga yang dibebankan serta untuk memberikan perlindungan terhadap fluktuasi nilai rupiah.
“Pinjaman sindikasi baru ini akan digunakan untuk mengamankan sebagian besar kebutuhan pendanaan perusahaan untuk ekspansi bisnis secara keseluruhan dalam beberapa tahun ke depan. Pinjaman ini juga untuk mendukung kebutuhan modal kerja sehingga ke depannya akan semakin mampu meningkatkan fleksibilitas operasional dan keuangan perusahaan. Pasca transaksi, perusahaan tetap memiliki struktur permodalan yang sangat baik serta rasio keuangan yang kuat,” katanya di Jakarta, Kamis (20/11).
CPIN adalah perusahaan pakan ternak terbesar dengan kegiatan operasional yang terintegrasi secara vertikal di Indonesia dan menjadi pemimpin pasar di setiap lini bisnisnya. Saat ini CPIN meraih pangsa pasar sebesar 36% di pakan ternak, 35% di DOC, dan 66% di ayam olahan. Fasilitas produksi yang dimiliki oleh CIPN tersebar di beberapa daerah di Indonesia. (angga)