Laporan: Redaksi

Ilustrasi
CILACAP, (Tubas) – Aksi unjuk rasa ratusan pedagang asongan yang tergabung dalam Paguyuban Asongan Kereta Api Cilacap, pekan lalu nyaris ricuh.
Pasalnya, pengunjuk rasa yang mendatangi Pendopo Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, kecewa terhadap Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji yang sebelumnya berjanji bersedia menemui mereka.
Terlebih lagi karena kini nasib mereka tak menentu, menyusul dilarangnya para pedagang asongan berjualan oleh PT Kereta Api Indonesia (Persero). Sikap Tatto yang tidak bersedia menemui, membuat mereka berteriak-teriak memaki Bupati Cilacap yang mereka nilai telah berbohong, dan tidak mau menepati janji untuk bertemu guna mendengarkan keluh-kesah pedagang asongan yang saat ini dilarang berjualan di dalam kereta api.
Bahkan, beberapa orang di antaranya berupaya masuk ke halaman Pendopo Kabupaten Cilacap yang dijaga ketat petugas Kepolisian Resor Cilacap dan Satuan Polisi Pamong Praja. Sehingga suasana pun nyaris ricuh.
Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil, sehingga mereka tetap berorasi di depan pintu gerbang Pendopo. Mereka berjanji tidak akan memilih Tatto Suwarto Pamuji dalam Pemilihan Kepala Daerah Cilacap 2012, karena dinilai tidak berpihak kepada rakyat kecil, khususnya pedagang asongan.
Ketua Paguyuban Pedagang Asongan Kereta Api Cilacap, Toto Saryono mengaku kecewa dengan sikap Bupati Cilacap. Pihaknya hanya ingin meminta dukungan dan rekomendasi dari Bupati Cilacap agar pedagang asongan kembali diizinkan berjualan di dalam kereta api kelas ekonomi.
“Kami meminta Bupati membuat nota pernyataan rekomendasi, namun Pak Bupati tidak mau menemui kami,” katanya kepada wartawan. Menurut dia, para pedagang hanya menginginkan komunikasi dengan Bupati dan DPRD guna mencari solusi bagi para pedagang asongan di kereta api.
Namun kenyataannya, Bupati melanggar janjinya sendiri.“Bupati meninggalkan kami hanya untuk mengurusi kepentingan politiknya,” tandas Toto lagi. (estanto)