Bupati Blora Kecewa Sama Pemerintah Pusat
Laporan: Redaksi

Bupati Blora, Joko Nugroho
CEPU, (Tubas) – Revitalisasi lapangan terbang (lapter) Ngloram Cepu, Kabupaten Blora, Jateng, terkatung-katung akibat beda persepsi antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Pemrov Jateng/ Pemkab Blora). “Saya kecewa pada pemerintah pusat. Jika diserahkan daerah sudah jadi”, kata Bupati Blora, Joko Nugroho, sering dipanggil Kokok.
Lapter perintis Ngloram (15 km Selatan Blora) dibangun PN Pertamina tahun 1980, terkait adanya kilang minyak dan Akamigas milik PN.Pertamina di Cepu. Tiga tahun lapter operasional penerbangan Jakarta- Cepu, sarana angkutan petinggi/petugas PN.Pertamina. Dalam sepekan dua sampai tiga sorti ulang-alik.
Namun akhirnya lapter itu tidak digunakan lagi. Dibiarkan mangkrak bertahun-tahun. Landasan berubah jadi belukar tak bertuan sampai sekarang. Tak jelas ide siapa, sekitar empat tahun lalu, ada niat menghidupkan lapter ini. Pemkab Blora bersama Pemprov Jateng, berkomunikasi intensif dengan Pemerintah Pusat.
Dukungan dioperasionalkannya lapter perintis Ngloram, datang dari berbagai pihak. Perencana an dan perhitungan dilakukan Pemkab Blora. Tahun lalu, biaya up grade sarana/prasarana diperkirakan Rp 5 miliar. “Relatif rendah sebab tidak ada beaya pembebasan tanah, walau landasan pacu diperpanjang jadi 1.400 merter,” ujar Kokok. (amary)