BUMN Harus Bangun Gerai Pasarkan Produk Lokal

Loading

Laporan: Redaksi

Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Fauzi Aziz

Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Fauzi Aziz

SURABAYA, (TubasMedia.Com) – Pemerintah diharapkan membentuk satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sebagai institusi yang bertanggungjawab sebagai tenaga pemasaran produk dalam negeri, sehingga dapat meningkatkan produksi industri kecil dan menengah (IKM).

“Ini merupakan salah satu cara memajukan produk lokal dan pelaku IKM tidak perlu mencari terobosan pasar ekspor,” kata Staf Ahli Bidang Pemasaran dan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) Kementerian Perindustrian Fauzi Aziz, usai tampil sebagai pembicara pada pameran P3DN di Surabaya pekan silam..

Menurutnya, di Indonesia belum ada satu lembaga yang diberi tanggungjawab memasarkan produk-produk dalam negeri.

Fauzi mengatakan dengan hanya mengandalkan belanja wisatawan mancanegara saja, industri-industri kecil di dalam negeri bisa-bisa kewalahan melayaninya.

Belanja wisatawan mancanegara pada 2010 dengan masa tinggal rata-rata 8,04 hari, telah mencapai US$7,60 miliar atau setara dengan Rp68,4 triliun.

“Tidak perlu semua uang belanja turis itu disedot untuk membeli produk hasil industri kecil. Satu triliun rupiah saja, saya kira sektor industri kecil kita sudah pasti makmur dan sentosa,” ujarnya.

Namun, untuk belanja produk-produk lokal, banyak wisatawan mancanegara yang kesulitan mencari tempat penjualannya. Tapi alangkah baiknya jika pemerintah membangun atau menunjuk satu institusi atau perusahaan negara membuka gerai khusus produk lokal.

Biarlah perusahaan negara itu membangun outlet-outlet (gerai) serupa di beberapa kota di Indonesia sehingga para turis mancanegara dapat dengan mudah mendapatkan produk dalam negeri.

“Jadi tidak perlu berpikir memasuki pasar ekspor, turis mancanegara yang datang ke Indonesia saja dilayani, sudah lebih dari cukup, atau tunjuk saja Sarinah atau satu BUMN sebagai tenaga marketingnya,” tuturnya.

Sarinah itu menurut dia kini sudah berobah fungsi dari perdagangan ritel produk nasional menjadi pedagang batu bara. ‘’Harus dikembalikan fungsinya sebagai pertokoan yang khusus memasarkan produk-produk lokal,’’ tegasnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS

COMMENTS