Laporan: Redaksi

Ilustrasi
TASIKMALAYA, (TubasMedia.Com) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, dinilai masyarakat kurang sigap dan tanggap menghadapi bencana yang terjadi. Puluhan rumah warga di Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya terancam longsor.
Sekitar 75 Kepala Keluarga (KK) yang bermukim di Kampung Sukasari, Desa Sundawenang, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya, masih bertahan dan menempati rumah yang berada di kawasan rawan bencana longsor.
Mereka tidak mempunyai pilihan lain karena keterbatasan ekonomi. Meski dihantui rasa resah bahaya longsor yang mengancam, namun mereka tetap bertahan karena tak memiliki biaya untuk pindah rumah. Warga di daerah perbukitan itu lebih memilih bertahan menempati rumahnya masing-masing, meski kondisi bangunannya sebagian sudah rusak dengan dinding tembok yang retak-retak.
Tokoh masyarakat H. Djadja W menilai BPBD kurang cepat dan kurang tanggap merelokasi warga di daerah rawan bencana alam tanah longsor. Hasil kajian Pusat Vulkanologi dan Miti¬gasi Bencana Geologi, kontur tanah di Desa Sukasari berbahaya dijadikan pemukiman.
Di Tasikmalaya Selatan, puluhan rumah warga diterjang angin putting beliung, namun sampai sekarang belum mendapar bantuan maksimal dari Bandan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya. Petugas PVMBG menyarankan warga segera direlokasi, khusunya warga daerah rawan longsor di Kecamatan Salawu. BPBD Pemkab Tasikmalaya hingga saat ini belum turun tangan membantu mereka. (hakri/dadang)