Laporan: Redaksi

Ilustrasi
GARUT, (Tubas) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut telah menghimpun data kerugian akibat banjir bandang yang melanda wilayah Garut Selatan, awal Mei lalu. Data tersebut mencakup jumlah rumah yang rusak, ternak yang mati, infrastruktur dan fasilitas umum yang rusak.
Kepala BPBD Kabupaten Garut Zat-zat Munazat, M.Si didampingi Sekretarisnya, Yusep Ruslan, SH dan Dedi Mulyadi selaku Kabid Rehab Rekon ketika ditemui di ruang kerjanya, belum lama ini, menyatakan, data kerusakan akibat banjir bandang dan longsor di Garut Selatan secara keselurahan yang masuk saat ini berdasarkan laporan baik dari Kepala Dusun/Desa sudah ditandatangani oleh Bupati Garut dan telah diserahkan ke BNPB Pusat.
Berdasarkan data yang masuk, kerugian keseluruhan akibat banjir bandang di lima kecamatan yaitu Kecamatan Cisompet, Pamengpeuk, Cibalong, Mekarmukti, dan Kecamatan Cikelet, ditaksir Rp 70 miliar lebih. Data terakhir yang berhasil dilansir BPBD Garut yaitu korban jiwa 13 orang, 2 orang luka berat dan lima orang rawat jalan. Kerusakan infrastruktur meliputi 638 rumah rusak berat, 1.264 rumah rusak sedang dan 1.335 rumah rusak ringan.
Sedangkan lahan pertanian yang rusak seluas 1.541 hektare, pesawahan seluas 372,66 m2, 6.180 ekor ternak. Selain itu, infrastruktur yang rusak yaitu 9 bangunan sekolah dasar, 3 kantor kecamatan, 72 jembatan dan 33 titik irigasi dan 8 titik penahan tembok dan tebing termasuk lahan perkebunan meliputi pohon kelapa sebanyak 1.679 pohon, cengkeh 315 pohon, vanili 1.500 pohon, karet 275 pohon, aren 475 pohon dan kopi 4.000 pohon. (teguh)