Laporan: Redaksi

Arsanti Sekar Cahya Rani
JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Arsanti Sekar Cahya Rani, siswi kelas 4 SDN Kayu Putih 01 Pagi Jakarta Timur memang siswa berbakat di bidang seni tari. Hanya berlatih tari Merak secara privat dari R. Wasis selama selama enam kali pertemuan dan sekali pertemuan selama satu jam, Arsanti berhasil menyabet juara dua dan menyisihkan 300 peserta festival tari kreasi di Istana Anak-Anak Taman Mini Indonesia Indah.
Pengakuan sebagai anak yang berbakat itu tidak hanya datang dari juri festival tari kreasi, tetapi juga dari guru tarinya R. Wasis. Arsa begitu dia biasa dipanggil dinilai Wasis sebagai anak berbakat tari yang kuat. Arsa mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat, sehingga apa yang diajarkan langsung ditangkap. Bakat itu tidak muncul dari dalam dirinya juga berkembang lewat dukungan kedua orang tuanya.
Saat pentas di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Arsa ditemani ibunya Retno Wulandari “Capek ya habis menari ?” tanya tubasmedia.com. “Ah, gak !” jawabnya sambil bergelayut di pundak ibunya.
Menurut ibunya Arsa memang sudah senang menari sejak masih duduk di bangku Taman Kanak-Kanak (TK) waktu di Lampung dan pernah menjadi juara dengan tari Persembahan di tingkat Kabupaten Lampung tahun 2009. Bakat yang mengalir dalam diri Arsa berasal dari neneknya, seorang penari Srimpi di lingkungan Keraton Yogyakarta.
Arsa putri bungsu dari tiga bersaudara dari Wasana dan Reto Purwandari. Ayahnya, seorang dosen Perguruan Tinggi Negeri di Sumatera Barat dan ibunya seorang praktisi hukum. Arsa yang lahir di Yogjakarta 2 Mei 2003 ini juga pintar menyanyi. Dia pernah menjadi juara tiga lomba paduan suara Taman Kanak (TK) se-Kabupaten Tulang Bawang tahun 2008. Arsa yang mempunyai hobi menyanyi dan menari itu bercita-cita jadi dokter gigi. (tuti)