BANDUNG, (tubasmedia.com)- Benarkah, produsen tipe mikro car terancam gulung tikar? Kemungkinan itu bisa saja terjadi, selama pemerintah tidak memberikan dukungan sepenuhnya terhadap pelaku usaha untuk menghambat derasnya produk luar yang sudah sangat menguasai pasar lokal Indonesia. Dikhawatirkan produsen tipe mikro car akan gulung tikar.
Sebaliknya, jika pemerintah memberikan dukungan penuh terhadap industri mikro car maka secara lambat laun produsen akan semakin termotivasi untuk lebih berani memproduksi mobil besar atau sekelas MPV.
Asosiasi Pengusaha Atomotif Nusantara atau Asia Nusa membenarkan tanpa peran aktif pemerintah untuk menghalau derasnya arus masuk produk luar merambah pasar local, akan mengancam produsen tipe mikro car.
Masalahnya produsen tidak akan mampu bersaing dengan luar negeri, sepanjang pemerintah tidak memberikan dukungan penuh terhadap pelaku usaha itu.
Menurut Ketua Bidang Pemasaran dan Komunikasi Asia Nusa, Dewa Yuniardi, tidak adanya dukungan penuh dari pemerintah, itu ditandai dengan semakin derasnya produk luar hingga menguasai pasar lokal Indonesia. Kondisi ini menyebabkan daya saing produk lokal tidak mampu diserap pasar secara optimal.
Menjawab pertanyaan dukungan apa yang seharusnya diberikan pemerintah terhadap pelaku usaha menurut Yuniardi, salah satunya adalah membatasi produk mobil di bawah 1000 cc. Sebab produsen otomotif yang tergabung dalam Asia Nusa lebih tertarik memproduksi mikro car.
“Kami sangat menghindari kompetisi dengan produk luar, apalagi dalam urusan teknologi. Jadinya kami bermain di segmen mikro car, namun jika tidak ada dukungan pemerintah tetap saja tidak akan berkembang,” jelasnya.
Saat ini produk yang sudah mulai diproduksi adalah jenis Tawon, Walaba, Fin Komodo, Aruna, GEA, Boneo, Kancil dan ITM. (marto tobing)