Site icon TubasMedia.com

Barang Modal Alat-alat Kesehatan Masih Didominasi Impor

Loading

Laporan: Redaksi

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian (IPAMP), Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian, Tedy Sianturi

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian (IPAMP), Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian, Tedy Sianturi

JAKARTA, (TubasMedia.Com) – Perkembangan pembangunan di Indonsia menyebabkan tumbuhnya industri nasional dan peningkatan layanan kesehatan terhadap penduduk Indonesia. Perkembangan ini akan selalu membutuhkan barang modal dan alat kesehatan prima, baik dari segi jenis, jumlah maupun mutu.

Namun pada kenyataannya, kebutuhan atas barang modal dan alat kesehatan masih dipenuhi dan sangat bergantung pada barang-barang impor. Kemampuan industri nasional untuk mengisi kebutuhan ini masih sangat perlu ditingkatkan.

Hal itu diungkapkan Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian (IPAMP), Ditjen IUBTT Kementerian Perindustrian, Tedy Sianturi kepada tubasmedia.com di Jakarta, Jumat petang.

Untuk mengatasi hal itu, kata Tedy salah satu faktor utama yang perlu ditingkatkan adalah perlunya sinergi antara para pelaku industri tersebut di berbagai tingkat proses industri, yaitu mulai dari penelitian dan pengembangan yang terkait dengan profile kebutuhan pasar, penetrasi dan penguasaan pasar.

Menyinggung penguasaan pasar lanjutnya, hal itu semestinya didukung secara strategis oleh pemerintah, berupa kebijakan keberpihakan yang jelas. Selain itu kemampuan dan kelenturan industri nasional dalam pengembangannya produknya termasuk kemampuan untuk melakukan inovasi serta dukungan permodalan, yang tentu kait mengait dengan kesehatan bisnis dari industri tersebut.

Agar dapat bersinergui dan terdapat sinkronisasi diantara berbagai faktor tersebut, perlu adanya sebuah lembaga yang secara konsisten dan professional mengawal perkembangan industri terkait di dalam negeri. Lembaga tersebut dinamai Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Mesin Perkakas dan Pusat Pengembangan Teknologi dan Industri Peralatan Kesehatan.

Menurut Tedy, guna mendukung agar lembaga tersebut segera terwujud, perlu dibangun gedung untuk memfasilitasi seluruh kegiatan yang akan dilakukan sehingga dapat menjaring pemikiran-pemikiran dari seluruh pemangku kepentingan, baik institusi akademik maupun pemerintah.

‘’Yang intinya, lembaga tersebut nangtinya akan tampil sebagai motor penghela industri nasional sekaligus mampu melayani kebutuhan nasional dan menghentikan impor,’’ katanya. (sabar)

Exit mobile version