Laporan: Redaksi

Ilustrasi
GARUT, (TubasMedia.Com) – Kehadiran lembaga Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD ) di Kabupaten Garut menjamur. Jumlahnya hingga akhir tahun lalu mencapai sekitar 1.500. Namun, pendirian lembaga pendidikan itu belum disertai pemahaman yang cukup dalam pengelolaannya.
Istri Gubernur Jawa Barat Hj. Neti Prasetiani Heryawan saat menghadiri kegiatan tutor PAUD dengan berbagai lomba di Lapangan Merdeka Kerkof Garut, belum lama ini, menambahkan kurangnya pemahaman itu karena banyak pengelola PAUD yang salah kaprah, sehingga programnya dirasakan membebani para peserta didik.
“Masyarakat cenderung memahami PAUD itu sebagai lembaga pendidikan untuk usia nol sampai enam tahun, sehingga anak dibebani dengan keharusan bisa membaca, menulis dan menghitung atau calistung. Inilah yang salah, anak usia dini tidak boleh dibebani hal seperti itu,” tegasnya.
Oleh sebab itu, tambah Ny. Neti perlu ada penataan yang harus dilakukan supaya penyelenggaraan PAUD tidak salah kaprah, diantaranya pelurusan pemahaman PAUD bukan lembaga pendidikan, tetapi sebuah proses pembinaan yang harus dilakukan terhadap anak usia 0 – 6 tahun, dengan memberikan stimulus dan rancangan agar tumbuh kembang secara optimal.
Menurut Ny. Neti perlu ada peningkatan kapasitas dan kompetensi para tutor dan pendidik PAUD dengan berbagai pelatihan. Alasanya, masih banyak tutor dan pendidik PAUD yang hanya lulusan SMP, sehingga tidak memiliki kompetensi dan pemahaman tentang manajemen PAUD. (teguh/agus)