Site icon TubasMedia.com

Atambua, Negeri Bersahabat

Loading

Laporan : Redaksi

Atambua

Atambua

ATAMBUA NTT, (Tubas) – Atambua adalah kota terbesar kedua di pulau kecil Timor bagian barat. Letaknya kurang lebih 270 kilometer sebelah timur, atau 8 jam berkendara mobil dari Kupang, ibu kota NTT. Kota Atambua berbatasan langsung dengan negara tetangga, Timor Leste. Bangunan paling menonjol di pusat kota adalah Katedral yang berhadap-hadapan dengan Masjid Raya, persis di samping Kantor Bupati dan Gedung DPRD yang sekaligus menunjukkan bahwa Atambua adalah ibu kota kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur.

Saat Tubas bertanya tentang arti kata Belu kepada seorang rekan dari Kupang Post. Diperoleh jawaban bahwa kata Belu, dalam bahasa Tetun berarti Sahabat. Penduduk asli Belu terdiri atas dua sub suku yang paling dominan. Yakni Kemak dan Marae. Karakteristik umum orang-orang Kemak dan Marae ramah, terbuka, mudah akrab, lembut, dan menghindari konflik. Karena itu, mereka lebih sering memilih upaya damai dan mengakhiri persoalan dengan bersulang minum Sopi. Minuman keras tradisional yang dibuat dari sadapan pohon lontar. Rasanya manis tajam dengan aroma agak menyengat.

Naluri bersahabat itulah yang juga mewarnai segenap warga Atambua ketika menyambut dengan tangan terbuka ribuan tetangganya dari Timor Leste yang datang mencari perlindungan, dari kemelut yang terjadi di Tanah Lorosae, September 1999. Para pengungsi Timor Leste mengalir ke Atambua. Karena kota ini mudah dicapai dengan menempuh jarak 30 km dari Kabupaten Balibo (Maliana) di Timor Leste, melalui pintu perbatasan Matoain, maupun lewat Desa Haikesak. (bambang sutiyono)

Exit mobile version