JAKARTA, (tubasmedia.com) – Ratusan jurnalis yang tergabung dalam Forum Wartawan Jakarta (FWJ) turun ke jalan untuk suarakan aspirasinya. Kedatangan kelompok wartawan FWJ ini spontan menggelar aksinya dengan membentangkan spanduk dan tulisan-tulisan protes keras atas kinerja Pemprov DKI saat Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Covid 19.
“Kami mendukung apa yang telah ditetapkan pemerintah, namun kami kecewa atas sistemnya yang tak jelas, “ ujar Penasehat FWJ, Lemens Kodongan, di depan Balaikota Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020) siang.
Ia mengkritisi sistem pendataan penerima bantuan paket sembako yang dijanjikan Gubernur DKI Jakarta tidak sesuai dengan ucapan Anies Baswedan. Bahkan Lemens menilai ada kekeliruan dan bersumber pada sistem maupun SDM dari jajaran Pemprov DKI yang kurang mumpuni.
Warga DKI yang terdampak semua menunggu realisasi yang dijanjikan Anies, tapi faktanya tidak sesuai.
Dalam penerapan PSBB guna mencegah penyebaran virus corona yang digaungkan pemerintah untuk tetap di rumah akan membuat rakyat kelaparan. Pasalnya, rakyat disuguhkan banyak aturan dan janji-janji pemerintah yang berbanding berbalik 180 derajat.
“Faktanya memang seperti itu. Kami sebagai pengawas kebijakan anggaran pemerintah, sekaligus kontrol sosial publik sangat kecewa dengan ketidakjelasan pembagian paket sembako ke warga DKI. Kita bisa hitung pakai logika saja bahwa 70% warga DKI sudah diambang kepanikan akibat tidak adanya sistem yang baik, ‘’ tambahnya.
Pernyataan yang sama juga disampaikan Wakil Ketua 1 Bidang Organisasi FWJ, Esa Tjatur Setiawan selepas orasi di depan balaikota Jakarta Pusat, Kamis (23/4/2020). Ia menyayangkan Gubernur Anies Baswedan tidak mendengarkan jeritan warganya.
“Anies terkesan tak melihat warganya secara langsung di lapangan, dia hanya menerima laporan dari para pembisiknya, padahal di lapangan terdengar dan terlihat warganya hampir terkapar,’’katanya.(red)