Site icon TubasMedia.com

Angklung “Ghifa Arumba” Tembus Pasar Internasional

Loading

Laporan: Redaksi

Ilustrasi

Ilustrasi

CIAMIS, (Tubas) – Salah satu alat musik tradisional khas Tatar Sunda yang cara memainkannya digoyang, adalah angklung. Angklung sejak beberapa tahun yang lalu sudah mendunia dan sering dimainkan oleh berbagai usia. Anak-anak sekolah pun kini sudah pandai memainkannya, baik dalam kegiatan kesenian di sekolah maupun acara-acara Pemerintahan.

Kini alat musik angklung menjadi “mainan” para pelajar di Singapura dan Hongkong, sebab angklung mempunyai suara yang khas dan unik cara memainkannya, bahkan sejumlah even kesenian di beberapa negara acap kali menampilkan sekelompok kesenian asal Indonesia yang memainkan angklung.

Angklung sendiri terbuat dari bambu yang khusus untuk alat musik tersebut, tidak sembarang bambu bisa dijadikan bahan untuk angklung, karena menurut Ny Nunung, salah satu seniman angklung dari Desa Bojong Mengger Kecamatan Cijeungjing Ciamis, yang memberi home industry angklungnya dengan nama “Angklung Ghifa Arumba”.

Dia juga menambahkan, bambu yang bagus untuk bahan angklung adalah bambu tali yang berwarna hitam dan yang tumbuh di pinggiran sungai. Mengenai alasan kenapa harus bambu tali yang tumbuh di pinggir sungai, Nunung tidak memberi penjelasan kepada tubasmedia.com karena “rahasia perusahaan”. Begitu kata Nunung di ruang kerjanya pekan lalu.

Ny Nunung sendiri salah satu seniman dari Kabupaten Ciamis yang rutin mengirimkan angklung hasil buatannya bersama Edi Kuswari, suaminya sejak 1997 ke negara tetangga seperti Hongkong dan Singapura dengan jumlah yang lumayan banyak. (zie)

Exit mobile version