Anggota Kopassus Rebutan Foto dengan Preman Hercules, Danjen Kopassus Minta Maaf
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Viralnya video rebutan foto yang dilakukan sejumlah prajurit Kopassus dengan Ketua Umum GRIB Rosario de Marshall alias Hercules hingga kini masih jadi sorotan tajam publik.
Betapa tidak, Hercules diketahui tenar bukan hanya karena kerap berurusan dengan polisi. Ia tersohor sebagai preman paling ditakuti di Tanah Abang.
Menelisik sepak terjangnya, Hercules dan kelompoknya sudah malang melintang di kawasan Tanah Abang sejak 1980-an. Meski tubuhnya kurus dan tangan bermasalah, Hercules disegani banyak orang lantaran keberaniannya.
Dalam acara Kick Andy tahun 2007, Hercules mengaku pernah dibacok sebanyak 16 kali. Rentetan insiden mengerikan itulah yang bikin sebagian orang menjuluki Hercules sebagai sosok yang tidak bisa mati.
Ketika masih di Timor Timur, Hercules disebut banyak membantu TNI yang bertugas di sana.
Dilansir dari buku Kick Andy Kisah Inspiratif, Hercules diberi tugas atau dipekerjakan sebagai tenaga bantuan untuk operasi militer di Timor Timur.
“Di sana saya membantu segala-galanya, hingga memegang gudang logistik Kopassus,” ujar Hercules.
Perjalanan hidup Hercules memasuki babak baru ketika pindah ke Jakarta.
Di Ibu Kota, berbagai kasus pernah membuat Hercules sampai mendekam di jeruji besi. Misalnya pada 2018 di mana pria yang dikenal sebagai preman Tanah Abang ini sempat dicokok jajaran Polres Metro Jakarta Barat di rumahnya, Rabu (21/11/2018).
Kasus penangkapan Hercules terkait penguasaan lahan terhadap PT Nila Alam di Kalideres, Jakarta Barat, sejak Agustus hingga November 2018.
“Kasusnya itu terkait dengan penyerangan kompleks ruko di Kalideres, PT Nila Alam oleh 60 orang preman, dipimpin langsung oleh Hercules,” ujar Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Hengki Haryadi, Rabu (21/11/2018) dalam wawancara bersama sejumlah wartawan.
Saat itu, Hercules resmi berstatus sebagai tersangka dan dijerat Pasal 170 KUHP tentang Perusakan terhadap Barang atau Orang dan pasal 335 KUHP tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan, dengan ancaman penjara 7 tahun.
Pada tayangan Apa Kabar Indonesia Malam tvOne tahun 2005, Hercules dan anak buahnya melakukan penyerangan di kantor surat kabar Indopos.
Imbas perbuatannya tersebut, Hercules divonis dua tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Jakarta Barat.
Kasus lainnya, pria yang kini dikenal sebagai Ketua Umum DPP Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) ini pernah kembali ditangkap polisi pada Maret 2013. Kali ini, ia dicokok terkait kasus pemerasan di Kembangan, Jakarta Barat.
Hercules dijerat pasal 160 tentang penghasutan dan pasal 214 karena melawan petugas saat ditangkap. Dia kemudian divonis 4 bulan penjara.
Belum lama menghirup udara bebas, Hercules ditangkap tim pemburu preman Polres Jakarta Barat pada Agustus 2013 terkait aksi pemerasan sepanjang 2006-2013. Hercules pun dikenai Pasal Pencucian Uang.
Sementara itu, Komandan Jenderal (Danjen) Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD Mayjen TNI Djon Afriandi meminta maaf terkait viralnya video anggotanya berebut foto dengan Hercules.
Dampak Negatif
Djon Afriandi menilai anggotanya saat itu tidak memikirkan dampak negatif dari foto-foto tersebut meski tak menampik ada sisi manusiawi beberapa anggota yang mengenal Hercules dan memiliki kedekatan secara personal.
“Mungkin pada saat itu, momen itu, tidak terpikir oleh mereka sehingga terjadilah foto bersama saudara Hercules,” katanya di Markas Kopassus Cijantung, Jakarta, Sabtu (26/4).
Danjen Kopassus mengaku tidak masalah jika ada anggotanya yang berfoto-foto dengan Hercules. Akan tetapi, momen acara ketika foto tersebut yang menjadi masalah. Pasalnya, foto-foto tersebut dilakukan dalam acara khusus dengan prajurit-prajurit yang berpakaian lengkap.
“Karena anggota kami menggunakan pakaian lengkap pada acara khusus, mereka berfoto, ternyata ada dampak sebagian masyarakat yang mungkin tidak terima,” kata Djon.
Menurut dia, penyampaian permohonan maaf itu bukan hanya kepada masyarakat luas yang peduli terhadap “Korps Baret Merah”, melainkan juga kepada para senior dan juga prajurit-prajurit Kopassus lainnya yang tidak setuju terhadap foto-foto dengan Hercules.
“Dari keluarga Korps Baret Merah pun, ada yang tidak terima. Nah, kami juga mohon maaf sekali lagi. Akan tetapi, kami yakinkan, kami akan langsung melakukan perbaikan,” katanya. (sabar)