Aktivitas Ekonomi Melambat, Ini Penyebabnya kata Menkeu
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro, menyebut dalam empat tahun terakhir pertumbuhan ekonomi nasional terus mengalami perlambatan. Bahkan kata dia, selama 2014 pertumbuhan ekonomi nasional hanya mencapai 5 persen.
“Itu jauh lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan tiga tahun sebelumnya yang masih diatas 6 perse,” kata Bambang saat menyampaikan kerangka ekonomi makro dan pokok-pokok kebijakan fiskal tahun anggaran 2016 dalam sidang paripurna, di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (20/5/2016).
Bambang melanjutkan, faktor utama melambatnya aktivitas ekonomi nasional adalah menurunnya kinerja ekspor akibat pelemahaan permintaan global dan merosotnya komoditas internasional.
Menurutnya, selain berdampak pada kinerja pertumbuhan ekonomi, melemahnya kinerja ekspor telah berdampak pada kondisi neraca pembayaran Indonesia khususnya neraca transaksi berjalan atau current account.
“Sejak tahun 2012, neraca transaksi berjalan Indonesia terus mengalami defisit yang cukup besar. Kombinasi tekanan pada pasar keuangan terkait dengan rencana penghentian kebijakan stimulus moneter serta tekanan pada neraca transaksi berjalan inilah yang menyebabkankan nilai tukar rupiah mengalami tekanan,” ujarnya.
Dia menambahkan, perkembangan yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir itu telah menyadarkan bahwa perlunya segera dilakukan perubahan strategi pembangunan dan restrukturisasi perekonomian domestik. Dalam kerangka tersebut, pemerintah telah menyusun sasaran-sasaran pokok pembangunan sebagaimana yang diamanatkan dalam program Nawacita.
“Dijabarkan dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2015-2019. Dalam kerangka itu, pemerintah telah menyusun KEM PPKF (Kerangka Ekonomi Makro dan Pokok-pokok Kebijakan Fiskal) 2016 sebagai gambaran umum strategi pembangunan yang akan dilaksanakan tahun 2016,” pungkasnya. (nisa)