Akhir Tahun, Harga BBM Subsidi Naik
JAKARTA, (tubasmedia.com) – Harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dipastikan bakal naik. Tanpa menyebutkan angka kenaikannya Menkeu Bambang Brodjonegoro memastikan kenaikan harga BBM bersubsidi akan dilakukan tahun ini. “Sebelum Januari 2015,” katanya di kantor Wapres, Jakarta, Rabu (29/10).
Menurut Bambang pemerintah akan fokus menyusun kebijakan perlindungan sosial dan pengalihan subsidi agar lebih tepat sasaran. “Fokus dulu pada perlindungan sosial yang lebih tepat sasaran,” katanya.
Sedang Menteri ESDM Sudirman Said menambahkan pemerintah berencana melakukan pergeseran subsidi BBM. Selama ini subsidi BBM banyak dinikmati oleh orang-orang yang tidak berhak. Pengalihan subsidi dilakukan setelah pemerintah membagikan Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar sebagai program yang dijanjikan Jokowi saat kampanye pilpres. “Sistem Kartu Indonesia Sehat dan Kartu Indonesia Pintar sudah mapan, maka harga BBM tidak lagi diberi subsidi. Harga BBM menjadi normal,” katanya.
Menurut Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kartu Pintar, Kartu Sehat, dan Kartu Keluarga Sejahtera akan didistribusikan pada 7 November 2014. “Tahap awal akan ada 1 juta kartu yang dibagi kepada masyarakat prasejahtera yang belum tercover Jamkesmas,” jelas Puan.
Menko Perekonomian Sofyan Djalil menjelaskan kartu-kartu tersebut merupakan alat pemerintah untuk menyalurkan subsidi yang lebih tepat sasaran. Masyarakat miskin bisa menggunakannya untuk hal-hal yang produktif yaitu kesehatan dan pendidikan, bukan untuk yang konsumtif.
Kuota BBM subsidi sebanyak 46 juta kiloliter sudah makin menipis. BPH Migas dan Pertamina akan mengambil langkah agar BBM subsidi cukup sampai akhir tahun, diharapkan tidak ada tambahan kuota BBM subsidi.
Vice President Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir menegaskan jatah BBM subsidi pada APBN Perubahan 2014 sebesar 46 juta kiloliter (KL) seluruhnya habis pada 25 Desember 2014. Dari jumlah itu sudah tersalurkan sebanyak 22,24 juta KL. Pertamina telah mengambil langkah mengerem konsumsi dengan mengurangi pasokan BBM subsidi 10% setiap SPBU di sejumlah wilayah. Langkah itu menimbulklan antrean panjang, maka Pertamina menghentikan pemotongan pasokan ke SPBU. (sis)