Ahad, Hari Tanpa BBM Subsidi, Jumat dan Sabtu Full Tank
Oleh: Fauzi Aziz
SUSAH memang kalau populis demi “pencitraan”. Ekonominya tumbuh rata-rata 6%, jumlah orang kayanya makin bertambah, kelas menengahnya sudah mencapai 60% dari total populasi penduduk, ahli ekonomi makro, dan mikronya bejibun jumlahnya, tapi kebijakannya dalam soal BBM tidak realistis, tidak pakai akal sehat, paradoks dan menyedihkan.
Sorry to say oom. Ahad tanpa BBM subsidi? Berarti di luar hari Ahad boleh donk beli BBM subsidi (Senen-Sabtu dalam sepekan). Opo tumon, ayak-ayak wae. Mimpi apa gerangan kok tiba-tiba menetapkan, Minggu adalah hari tanpa BBM subsidi. Maaf, dukunnya sinten. Ahad katanya hari keluarga, Hari suka cita buat keluarga untuk menikmati weekend dan semua berucap have a nice weekend.
Pripun niki mas. Kan nggak enak kalau tempat hiburan rakyat menjadi sepi dan lengang, karena golongan menengah ke bawahnya tidak bisa ber-nice weekend. Tukang pecel, gado-gado, rujak cingur, tongseng bisa sepi pembeli, karena tidak ada yang jalan-jalan wisata kuliner kecil-kecilan, karena mereka belum bisa berwisata kuliner makan sabu-sabu, sasimi, steak dan lain-lain.
Jumat-Sabtu bisa saja lho masyarakat akan borong full tank isi BBM subsidi. Apakah sudah diperhitungkan segala kemungkinannya. Mudah-mudahan efektif sebagai harapan. Tapi, jika Jumat dan Sabtu sudah di full tank kira-kira akan ditilang tidak, kalau ditilang apa yang dilanggar dan apa dasar hukumnya.
Sebagai mayarakat awam kita jadi bingung nih. Mahasiswa yang baru belajar ekonomi semester satu saja sudah mengerti bahwa kalau ada pertumbuhan ekonomi dan daya beli makin membaik, maka demand terhadap barang akan bertambah dan meningkat. Dan jika pertambahannya dari sisi suplainya dihambat pasokannya, apa jadinya?
Katanya lagi, kalau demand lebih besar dari pasokan, pemerintah harus intervensi agar pasokannya menjadi normal kembali. Lha kok malah disumbat dan dibatasi. Kalau begini yang salah teori ekonominya atau pelaku ekonominya atau yang mengambil kebijakan ekonominya.
Maaf sekali lagi maaf, mudah-mudahan opini semacam ini tidak dianggap bodoh dan tidak memahami keadaan. Karena jelang weekend dan semua berharap have a nice weekend, maka, Ahad sebagai hari bebas BBM, tidak membuat warung pecel, tongseng, soto betawi tidak sepi pengunjung. Mudah-mudahan pada hari Jumat dan Sabtu tidak terjadi rush dan antrean BBM subsidi. ***