Agar Industri Maju, Harus Didukung SDM yang Memiliki Kompetensi

Loading

IMG_2006

JAKARTA, (tubasmedia.com) – Industri nasional hanya dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat, jika didukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang kompeten. Untuk itu seluruh pekerja di sektor industri, harus memiliki sertifikasi kompetensi.

Hal itu dikatakan Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan Industri (Kapusdiklat) Kementerian Pendidikan, Mujiyono kepada pers di Jakarta kemarin. “Tanpa itu sulit industri kita berkembang cepat dan sulit untuk meningkatkan persaingan dengan negara lain,’’ tambahnya.

Sesuai PP 41/2015, lanjut Mujiyono ada beberapa strategi untuk melahirkan SDM yang kompeten. Pertama melalui pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi. Ke depan dunia pendidikan harus diarahkan ke pendidikan yang berbasis kompetensi yang link and match dengan industri.

Kedua seharusnya kurikulum pendidikan didesain sesuai dengan kebutuhan pasar atau industri dan pembelajarannya di kampus didukung oleh teaching factory (mini pabrik) sehingga mereka selepas kuliah sudah akrab dengan pabrik, mesin-mesin dan laboratorium.

Pendidikan yang ada sekarang lanjutya, masih bersifat generalisis, misalnya di SMK hanya diajari tata boga atau computer yang sifatnya umum. Seharusnya, terlebih lagi menghadapi pasar tunggal ASEAN, sifat pendidikan harus spesialisasi misalnya spesialis tekstil, elektronika, sepatu dan sebagainya.

‘’Pokoknya apa yang dibutuhkan oleh industri, itu yang diproduksi oleh dunia pendidikan sehingga selepas dari bangku kuliah, semua anak didik tersebut langsung dapat pekerjaan. Maka itu saya berkali-kali mengatakan agar kita jangan mencetak pengangguran,’’ tambahnya.

Dikatakan, jika industri nasional tumbuh berkembang dengan cepat, maka ekonomi nasional juga akan membaik secara cepat. Pasalnya, jika industri berkembang dengan baik, ekonomi otomatis akan bertumbuh dengan baik pula sehingga masyarakat akan ikut sejahtera,’’ jelasnya.

Yang ada sekarang tambah Mujiyono, SDM di sektor industri umumnya belum memiliki sertifikasi kompetensi sehingga produktifitas mereka rendah. ‘’Ini yang perlu kita perbaiki secara bersama-sama, khususnya para pihak yang bergerak di dunia pendidikan,’’ tegasnya. (sabar)

CATEGORIES
TAGS