Site icon TubasMedia.com

1.000 Tabung Gas Angkot jadi Rongsokan

Loading

Laporan: Redaksi

ilustrasi

BOGOR, (tubasmedia.com) – Sejak tahun 2010 proyek 1.000 tabung gas (converter kit) yang pernah disumbangkan kepada para pemilik angkutan kota (angkot) senilai Rp15 miliar telah gagal. Sebagian komponen bahan bakar gas (BBG) tersebut menjadi barang rongsokan. Proyek tersebut kini kembali akan digulirkan dengan 50 angkot yang akan di pasang converter kit oleh Perusahan Gas Negara (PGN) sebagai program percepatan konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke BBG.

LSM Forum Indonesia Transparasi Anggaran ( Fitra ) menilai masi banyak program DLLAJ yang mangkrak, misalnya wacana pengembangan angkot listrik, angkot berbadan hukum dan hingga kembali menggagas angkot berbahan bakar gas. ”Jangan sampai angkot berbahan gas dijadikan proyek siluman oleh DLLAJ. Ini tidak benar, jika memang anggaran sudah keluar, proses pengawasannya harus jelas dan dapat di pertanggung jawabkan “ pinta Koordinator Fitra Uchok Sky Khadafi, baru-baru ini.

Praktisi hukum LBH Keadilan Bogor Raya, Sugeng Teguh Santoso meminta proyek konversi angkot dari BBM ke BBG harus di kaji secara utuh jangan hanya sebagai proyek tahunan. Semestinya DLLAJ bertanggung jawab karena telah terjadi kegagalan administrasi. Menurut pantauan tubasmedia.com hingga kini belum ada satupun angkot di Bogor yang menggunakan BBG dan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) juga belum terrealisasi.

Kepala Dinas DLLAJ Kota Bogor Suharto beralasan program konversi angkot dari BBM ke BBG memag tidak bisa dipaksakan karena belum dibangun SPBG dan pasokan gas belum terjamin. DLLAJ pun kebingungan untuk merealisasikan program tersebut padahal sudah sediakan empat lokasi yang akan di bangun SPBG. Keempat lokasi tersebut ada di terminal bus Baranang Siang, dan tiga titik lainnya di jalan Pajajaran dan terminal bus Bubulak. Di Kota Bogor terdapat 3.512 angkot yang beroprasi dan melewati 16 trayek sebagai jalur oprasionalnya. (daryono)

Exit mobile version